Rabu, 11 Januari 2017



10 Pelanggaran Disiplin yang Paling Sering Dilakukan Karyawan Restoran


      Berbagai pelanggaran disiplin sering dilakukan oleh para karyawan, termasuk karyawan restoran. Di artikel ini, saya mencoba merangkum berbagai pelanggaran yang paling sering dilakukan oleh karyawan restoran. Selamat membaca.

Berikut adalah 10 pelanggaran disiplin yang paling sering dilakukan oleh karyawan restoran :



1. Merokok di jam operasional
Hampir semua restoran memberlakukan larangan merokok pada jam operasional, namun hal inilah yang paling sering dilanggar oleh banyak karyawan restoran, baik secara terang-terangan, maupun sembunyi-sembunyi.

2. Menggunakan handphone di jam operasional
Berbagai alasan sering disampaikan oleh karyawan yang ketahuan menggunakan handphone di jam operasional.

3. Telat masuk kerja
Meski banyak restoran yang menerapkan pemotongan/denda berdasarkan jumlah menit keterlambatan, namun ternyata telat masuk kerja masih merupakan salah satu pelanggaran disiplin yang paling sering dilakukan karyawan restoran.

4. Ganti shift tanpa konfirmasi
Para leader restoran seperti Supervisor dan Captain Service selalu membubuhkan peringatan di bawah lembar jadwal kerja karyawan yang dibuatnya, bahwa karyawan tidak diperkenankan merubah atau mengganti shift tanpa konfirmasi, namun nyatanya, mengganti shift tanpa konfirmasi masih sering dilakukan karyawan restoran.

5. Berbicara keras dan tertawa terbahak-bahak
Sudah merupakan etika tersendiri bagi semua crew atau karyawan restoran untuk bersikap sopan, termasuk tidak berbicara terlalu keras dan tertawa terbahak-bahak sehingga mengganggu kenyamanan tamu, tapi hal ini juga masih merupakan salah satu dari pelanggaran disiplin yang paling sering dilakukan karyawan restoran.

6. Stanby dengan sikap tak sempurna
Karyawan yang bekerja di garda depan atau frontliner seperti Waiter, harus selalu menjaga sikap standby dengan posisi sempurna, namun seringkali ada waiter yang standby dengan posisi tak seharusnya, seperti menekuk kaki, melipat tangan di dada atau bersedekap, bersandar di dinding dan lain-lain.

7. Menguyah makanan saat sedang bekerja
Menguyah makanan adalah hal yang dilarang untuk dilakukan oleh karyawan restoran saat sedang bekerja atau pada jam operasional. Menguyah makanan saat sedang melayani tamu akan terkesan tidak sopan. Jika ingin makan, maka karyawan harus makan di tempat yang telah ditentukan dan tidak terlihat oleh tamu.

8. Berpacaran di jam operasional
Sebenarnya, berpacaran atau membangun relatiohship adalah hak semua orang, namun tentu hal tersebut tidak boleh sampai mengganggu pekerjaan atau membuat karyawan menjadi tidak produktif. Ternyata, berpacaran di jam operasional juga masih merupakan salah satu pelanggaran disiplin yang paling sering dilakukan oleh karyawan restoran.

9. Mengabaikan standar penampilan
Banyak karyawan restoran yang sering mengabaikan aturan standar penampilan, misalnya dengan sengaja memanjangkan kuku, rambut, kumis dan jenggot.

10. Mengabaikan aturan standar berseragam
Biasanya, manajemen restoran sudah menerapkan aturan berseragam atau uniform, namun seringkali ada dari karyawan restoran yang menggunakan seragam, baik berupa baju, celana atau sepatu yang tidak sesuai dengan standar berseragam yang telah ditetapkan.



Dengan banyaknya pelanggaran disiplin yang sangat mungkin dilakukan karyawan, maka pihak manajemen restoran bisa menerapkan aturan yang jelas dan tegas agar karyawan bisa memahami dan mematuhinya.

Demikian artikel tentang 10 pelanggaran disiplin yang paling sering dilakukan oleh karyawan restoran. Semoga bermanfaat.

Tugas Cashier di Restoran


      Sebagai bagian dari frontliner atau garda depan, kasir (cashier) memiliki tugas-tugas yang harus dijalankan dengan baik di setiap hari kerjanya. Karena posisi kasir yang vital disebabkan berhubungan langsung dengan administrasi dan uang, maka ia dituntut untuk selalu berhati-hati dalam menjalankan setiap tugas yang dijalankannya. Apa saja tugas kasir di restoran? saya akan mencoba menguraikannya untuk pembaca semua.



Berikut adalah tugas kasir di restoran :

1. Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi : Meja kasir, komputer kasir, printer, lantai, vas bunga (jika ada), dan tempat sampah area kasir.

2. Memastikan komputer kasir dan printernya  berfungsi dengan baik. Segera laporkan kepada supervisor atau captain waiter jika ditemukan adanya error pada program kasir (POS) dan atau printernya.

3. Cek dan hitung ulang uang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang berfungsi sebagai uang tukaran

4. Melakukan transaksi dengan baik, ramah,cepat, dan akurat.

5. Menjawab telfon masuk dengan baik sesuai SOP menerima telfon

6. Mencatat pesanan konsumen dengan jelas dan benar di buku pesanan :
Nama, alamat, dan nomor telfon konsumen
Tanggal pesanan diterima
Tanggal pesanan harus dikerjakan
Uang panjar atau Down payment (jika ada)
7. Koordinasi dengan supervisor atau captain waiter jika ada complaint atau keluhan dari konsumen atau pelanggan untuk segera ditindak lanjuti dengan cepat dan tepat.

8. Mendata dan menyimpan barang milik tamu atau konsumen yang tertinggal di restoran. Catatlah di buku barang tertinggal. Kasir restoran wajib mempunyai buku ini.

9. Mentutup kasir :
Cuci kasir atau clean transaction di lakukan di tiap akhir shift
Penghitungan sales dan pengeluaran dilakukan bersama supervisor atau captain waiter. Jika ada accounting di restoran anda, maka lakukanlah rekap kasir bersama accounting restoran.
Anda juga bisa membaca artikel : Prosedur Menutup Transaksi Kasir

10. Membersihkan kembali area kasir

11. Serah terima modal dengan kasir berikutnya untuk shift pagi, dan serah terima modal dengan supervisor atau captain waiter untuk kasir di shift terakhir pada saat akan tutup atau closing restoran. Jika restoran operasional selama 24 jam, maka penyerahan modal biasanya diberikan kepada accounting restoran atau pety cash.

Demikian beberapa tugas kasir restoran yang harus dilaksanakan oleh setiap kasir dengan baik. Tentu di beberpa restoran ada sedikit perbedaan menyesuaikan dengan sistem administrasi restoran tersebut. Semoga bermanfaat.


    Definisi Garnish dan Fungsi Garnish Pada Penyajian Menu


    Untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dalam hal product atau menu, maka kita tidak hanya akan berbicara mengenai rasa menu yang enak tapi juga menu yang disajikan dengan cantik dan baik hingga mengundang selera makan orang yang melihatnya. Jadi, tentu kita akan memperhatikan masalah penyajian menu, apakah menu tersebut sudah sesuai dengan standart masakan (baca = enak), dan apakah menu tersebut juga sudah memenuhi standart penyajian yang  baik. Bicara tentang penyajian menu yang baik tentu tidak akan terlepas dari masalah garnish. Jadi garnish dalam hal penyajian menu memiliki fungsi yang penting.

Apa definisi atau pengertian garnish atau garnis?

      Garnish merupakan penghias menu dalam bentuk yang unik dan cantik yang diberikan pada makanan atau minuman yang terbuat dari bahan yang bisa dimakan dengan tujuan memberikan daya tarik seseorang  untuk menikmati menu tersebut atau sebagai tanda khusus.



Apa saja fungsi garnish atau garnis dalam penyajian menu?

      Berikut adalah beberapa fungsi  garnish pada penyajian menu baik makanan maupun minuman :
1. Membuat tampilan menu lebih menarik saat disajikan
2. Menggugah selera untuk menikmati menu
3. Memberikan aroma khas yang menunjang rasa menu
4. Mengukirkan sebuah kata atau nama dengan tujuan memberikan sesuatu yang special dengan menu yang disajikan
5. Mengekpresikan nilai seni atau art sang Koki atau sang Barista pada menu yang dibuatnya

Bahan apa saja yang bisa dijadikan sebagai garnish?

     Bahan-bahan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuat garnish adalah semua bahan yang bisa dimakan, tidak membahayakan kesehatan, segar, dan memiliki warna yang cerah.

     Garnish sebenarnya telah dikenal oleh nenek moyang kita sejak puluhan tahun yang lalu. Buktinya adalah kita bisa melihat adanya garnish pada nasi kuning atau nasi tumpeng  di jawa dan lain sebagainya. Kemudian seiring dengan berkembangnya kemampuan koki dalam mengkreasikan bentuk garnish, maka jadilah garnish semakin banyak bentuk dan bahannya. Ada yang dari buah-buahan, pasta, coklat, dan lain sebagainya.

     Mungkin sampai disini dulu artikel tentang definisi garnish dan fungsi garnish pada penyajian menu. Bagi pembaca yang mungkin memiliki informasi tambahan yang bermanfaat mengenai garnish, silahkan untuk menuliskannya di kolom komentar. Semoga bermanfaat.

Pengertian Walk-in Guest di Restoran


      Istilah Walk-in Guest sangat familiar di dunia Perhotelan, namun istilah ini juga sebenarnya telah lama digunakan di lingkungan Restoran. Untuk memperkaya pengetahuan kita dalam bidang Restoran, maka tidak ada salahnya kita membahas mengenai apa pengertian dari Walk-in Guest di Restoran?.

    Pengertian Walk-in Guest di Restoran adalah tamu, konsumen, atau pelanggan Restoran yang datang ke Restoran untuk makan dan minum tanpa melakukan pemesanan sebelumnya. Dalam managerial Restoran, Walk-in Guest juga disebut sebagai tamu Reguler atau tamu Umum, karena memang pada umumnya tamu-tamu di Restoran datang ke Restoran tanpa melakukan pemesanan terlebih dahulu.



      Disamping Walk-in Guest, di Restoran juga banyak tamu yang melakukan pemesanan terlebih dahulu sebelum mereka tiba di  Restoran, misalnya saja seperti pada pemesanan via telefon yang dilakukan oleh seorang Tour Leader (TL) yang tengah dalam perjalanan membawa rombongan untuk makan siang atau makan malam di sebuah Restoran. Contoh lainnya adalah sekretaris sebuah perusahaan yang memesan tempat dan makanan di sebuah Restoran via telefon beberapa hari sebelumnya untuk mengadakan sebuah rapat atau meeting di Restoran tersebut.



Cara Mengurangi Lost and Break Peralatan Service




       Banyaknya peralatan service yang hilang (lost), pecah (break), atau rusak akan menyebabkan terganggunya operasional restoran. Untuk itu perlu selalu diadakan pendataan atau penghitungan jumlah inventaris service atau peralatan service yang ada seperti berapa jumlah piring, sendok, garpu, gelas, dan lainnya. Jika sampai kita tidak tau jumlah peralatan service yang ada, maka bisa jadi kita akan mengalami kesulitan saat operasional karena kurangnya peralatan service. Selain mengadakan pendataan secara berkala berapa jumlah peralatan service yang ada, perlu juga dilakukan cara-cara tertentu agar bisa mengurangi lost and break peralatan service.

Berikut adalah beberapa cara mengurangi lost and break inventaris atau peralatan service :

1. Hati-hati saat membuang sampah clear up
Seringkali peralatan service seperti sendok dan sauce bowl terbuang ke tempat sampah saat melakukan clear up. Cek dengan teliti saat clear up agar jangan sampai ada sendok, dinner knife atau peralatan saji lain yang terbuang bersama sampah.


2. Hati-hati saat membuang air dishwasher
Sering juga terjadi sendok yang hanyut bersama air cucian yang dibuang dari dishwasher, maka tidak aneh jika kemudian ada pipa yang tersumbat dan ditemukan sendok atau garpu di dalamnya.

3. Hati-hati saat mencuci gelas dan piring
Banyak gelas dan piring yang pecah saat proses pencucian  di diswasher. Steward harus benar-benar hati-hati. Cepat bukan berarti tidak hati-hati dan hati-hati bukan berarti lambat. Sangat disarankan untuk melapisi sink atau bak cuci yang terbuat dari besi atau keramik dengan karet. Karet yang terpasang bisa melindungi piring dan gelas dari benturan keras yang bisa membuat gelas atau piring menjadi pecah.

4. Hati-hati saat membawa makanan dan minuman dengan menggunakan tray
Waiter yang sudah senior tentu tidak akan kesulitan dalam membawa makanan atau minuman dengan menggunkan tray atau nampan service dengan satu tangan. Namun bagaimana dengan waiter yang masih junior? hati-hati adalah jawabannya. Jika belum bisa membawa tray dengan satu tangan, maka disarankan untuk melakukan pekerjaan lain dulu. Sembari itu, teruslah belajar membawa tray dengan baik.

5. Miliki sense of belonging
Sense of belonging atau rasa memiliki adalah senjata ampuh dalam diri kita agar senantiasa berhati-hati dalam bekerja karena kita sadar bahwa properti atau peralatan yang ada di restoran adalah alat kerja kita yang patut kita jaga dengan baik. Jika sense of belonging karyawan telah tumbuh, maka karyawan akan bekerja dengan sangat hati-hati.



Excellent Service dan Peran Penting Waiter



Arti dari excellent service secara kamus adalah pelayanan yang unggul atau prima. Nah, kira-kira apa yang unggul, prima atau istimewa dari pelayanan di restoran kita? kita harus tau jawaban dari pertanyaan tersebut untuk mengevalusi kualitas pelayanan di restoran kita. Excellent service juga bisa berarti "melampaui harapan". Misalnya saja tamu A datang ke restoran kita dengan harapan mendapatkan pelayanan dengan nilai 8. Dalam hal ini, excellent service berarti bagaimana kita bisa memberikan pelayanan ke tamu A dengan nilai antara 9 dan 10. Itulah hakikat paling sempurna dari excellent service.

Peran penting waiter dalam pencapaian excellent service

Orang yang paling sering bersentuhan langsung dengan tamu adalah waiter. Karena itu, peran waiter dalam tercapainya excellent service tentulah menjadi kunci utama. Jika pada suatu kasus, seorang tamu datang ke restoran kita dan mendapatkan rasa masakan yang lezat namun pelayanan dari waiter nya buruk, maka tidak ada excellent service yang terjadi.



Untuk itu waiter harus mendapatkan pembekalan yang baik dalam hal teknis dan non teknis demi kepuasan pelanggan. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan waiter demi pencapaian excellent service :

1. Product knowledge
Waiter harus menguasai product knowledge meskipun ia tidak memasak di kitchen. Paling tidak, jika ia ditanya oleh tamu tentang komposisi bahan suatu masakan, maka ia bisa menjelaskannya dengan singkat dan padat.

2. Service skill
Waiter harus menguasai bagaimana cara membawa tray atau nampan service dengan baik, harus tau bagaimana melakukan handling complaint tingkat ringan, harus tau bagaimana mempersiapkan meja buffet dan lain-lain.

3. Sopan santun dan keramahan
Waiter juga harus menjunjung tinggi sopan santun saat melayani tamu atau pelanggan restoran. Begitu juga dengan sikap ramah yang tak boleh dilupakan..Perlakukanlah tamu restoran seperti kita menjamu teman baik kita.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang waiter demi tercapainya excellent service. Dimana excellent service hampir mustahil dicapai tanpa peran atau dukungan waiter. Demikian artikel excellent service dan peran penting waiter. Semoga bermanfaat



                  Tips Bagi Waiter dan Waitress



      Bagi waiter dan waitress, melayani  tamu adalah tugas sehari-hari.Terkadang bisa terkena marah tamu dan kadang diberi  uang tip oleh tamu. Terkadang sedih dan terkadang senang. Namun satu yang pasti yaitu ketemu orang atau tamu restoran. Dalam kondisi hati seperti apapun seorang waiter dan waitress tetap dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik kepada tamu dan pelanggan restoran. Jika tidak, mungkin akan segera dipindah posisikan ke bagian atau divisi lain oleh atasan atau jika tidak, mungkin tidak akan diperpanjang kontrak kerjanya. Hmm... Jadi, sebagai waiter dan waitress tetap harus bisa bekerja dengan baik yang utamanya adalah memberikan pelayanan atau service yang baik untuk kepuasan pelanggan restoran. Di artikel kali ini saya akan berbagi tips bagaimana kita bisa terus bersemangat dan mendapatkan gairah kerja dalam melaksanakan tugas sebagai seorang waiter dan waitress di restoran.



Berikut adalah tips bagi waiter dan waitress di restoran :

1. Buang jauh rasa malu
Pekerjaan sebagai seorang waiter dan waiteress bukanlah hal yang buruk atau memalukan. Profesi waiter dan waitress adalah profesi yang baik dan membantu banyak orang yang merasa lapar dan ingin makan dan minum bukan? Jadi untuk apa kita malu? bukankah kita tidak melakukan sesuatu yang tercela atau meminta-minta? Jadi buang jauh rasa malu anda. Banggalah dengan pekerjaan anda. Dengan membuang rasa malu, kita bisa menjadi lebih percaya diri dan nyaman dengan pekerjaan kita.

2. Jangan berhenti belajar
Saat ini anda memang masih menjadi waiter atau waitress, tapi anda juga harus mempersiapkan diri anda untuk posisi atau jabatan yang lebih tinggi nantinya. Supervisor atau captain waiter anda yang sekarang bukankah dulunya ia juga seorang waiter? jadi teruslah belajar untuk mempersiapkan diri anda untuk kesempatan, karir, dan tantangan yang lebih.

3. Selalu jujur
Jujur adalah sikap yang membawa kepada kebaikan dan keselamatan. Sikap jujur akan membuat anda mendapatkan modal yang lebih berharga daripada uang yaitu kepercayaan atau trust dari orang lain.Sikap jujur akan membuat anda dihormati dan disayangi banyak orang. Mungkin saat menjalankan operasional sebagai waiter dan waitress, kejujuran anda akan banyak diuji. Mungkin suatu hari anda akan mendapati ada dompet milik tamu atau barang berharga lainnya yang tertinggal di meja makan dan lain sebagainya. Ingatlah bahwa kejujuran adalah lebih utama dari sekedar uang atau barang berharga.

4. Buat target kerja
Jangan hanya mau setiap hari pergi bekerja dan setiap bulan mendapat upah atau gaji. Harus ada yang lebih daripada itu, yaitu pencapaian. Anda harus membuat sebuah target kerja untuk pencapaian anda. Misalnya jika anda saat ini belum bisa membawa minuman dengan menggunakan tray di satu tangan, maka buatlah target berapa hari anda akan menguasainya. Jika saat ini anda belum bisa memimpin briefing, maka targetkanlah kapan anda akan melakukannya. Dengan target kerja yang anda buat, maka kerja anda akan lebih terarah dan bersemangat.

5. Berdo'a kepada Tuhan
Tetaplah dekat dengan Tuhan dan teruslah  berdo'a. Jika anda merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup anda, maka anda akan senantiasa berbahagia dalam hidup dan pekerjaan anda.

Itulah sedikit tips yang bisa saya bagikan untuk sahabat Restofocus yang mungkin saat ini sedang bekerja sebagai seorang waiter dan waitress di restoran. Tetap semangat dan raih pencapaian yang lebih baik. Semoga bermanfaat



        Uji Kompetensi FB Service di Restoran





Semakin banyaknya jumlah restoran yang ada berikut varian menu yang ditawarkan, membuat persaingan antar restoran menjadi semakin ketat. Pemilik dan pengelolah restoran dituntut untuk terus meningkatkan kualitas nya baik kualitas menu, kebersihan, maupun pelayanannya. Dan yang akan kita bahas lebih jauh dalam artikel ini adalah upaya meningkatkan pelayanan restoran yang salah satu caranya adalah dengan melakukan uji kompetensi untuk divisi  service atau FB Service.

Pelayanan atau service bukanlah hal yang sepele. Banyak tamu yang tidak jadi makan karena pelayanan waiter dan waitress nya yang tidak tanggap atau bahkan cuek. Ada juga tamu yang marah karena food runner atau waiter terlalu lambat mengantar pesanan. Ada  lagi customer restoran yang marah karena pesanannya salah dicatat oleh waiter yang taking order.

Banyak sekali contoh kasus complaint atau keluhan pelanggan restoran yang terjadi akibat buruknya service restoran. Untuk itu sudah selayaknya, crew service harus dipilih dari orang-orang yang benar-benar mengerti mengenai FB Service.




Metode yang paling baik untuk melakukan seleksi kelulusan untuk waiter dan waitress adalah dengan mengadakan uji kompetensi FB Service. Dimana dalam uji kompetensi FB Service ini, seorang pramusaji seperti waiter dan waitress benar-benar diuji sejauh mana pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan teknis nya dalam hal service atau pelayanan kepada tamu restoran.

Pihak yang menjadi penentu lulus atau tidak nya seorang waiter dan waitress dalam uji kompetensi service adalah direktur FB Service atau Manager atau Head Service.

Adapun hal-hal yang perlu di uji dalam uji atau tes kompetensi FB Service adalah sebagai berikut :
1. Standart penampilan
2. Persiapan kerja (preparing)
3. Mise and place
4. Step of service atau prosedur pelayanan restoran
5. Service knowledge
6. Kecepatan (speed)
7. Ketrampilan teknis seperti cara membawa nampan (tray), cara menyajikan pesanan, cara mengganti asbak (ashtray), cara crumbing down, dan lain-lain.


Dengan adanya uji kompetensi FB Service di restoran, diharapkan, garda depan atau frontliners restoran seperti waiter dan waitress bisa memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan standart service yang baik. Semoga bermanfaat.



             4 Kategori Complaint dan Contohnya


      Keberhasilan sebuah restoran tidak terlepas dari keseriusan menangani keluhan atau complaint pelanggan atau tamu restoran. Untuk itu pihak restoran terutama supervisor dan crew service harus mengetahui apa saja yang dikategorikan sebagai complaint yang sangat besar, complaint besar, complaint sedang, dan complaint ringan. Dalam artikel ini saya akan menuliskan juga contoh dari kategori complaint tersebut.

Berikut adalah 4 kategori complaint dan contohnya :

1. Complaint sangat besar
Contoh dari complaint atau komplen yang sangat besar antara lain : tamu mengalami keracunan makanan dan minuman, tamu mengalami kecelakaan fisik yang disebabkan bukan dari kesalahannya, terjadi tindak kekerasan oleh petugas atau crew restoran dalam memberikan pelayanan kepada tamu.



2. Complaint besar
Contoh complaint atau keluhan tamu kategori besar antara lain : waiter menumpahkan seluruh makanan atau minuman dan mengenai  tamu, waiter mengganti pesanan tamu tanpa konfirmasi sebelumnya kepada tamu, waiter menjawab permintaan atau pesanan atau pertanyaan tamu dengan bahasa non verbal sehingga tamu merasa tersinggung, terdapat benda atau sesuatu pada makanan atau minuman yang membahayakan kesehatan tamu.

3. Complaint sedang
Contoh dari kategori complaint sedang antara lain : pada saat penyajian, waiter menggunakan peralatan yang tidak bersih, waktu penyajian yang lama hingga lebih dari 30 menit, banyaknya lalat yang mengganggu kenyamanan tamu saat makan dan minum, makanan yang disajikan berbau anyir/amis, busuk, rusak, mentah atau gosong.


4. Complaint ringan
Contoh kasus dari complaint dengan kategori ringan antara lain : masakan atau minuman terlalu asam atau kecut, terlalu manis/pahit, kurang manis/pahit, kurang kental, telalu encer/cair, terlalu pedas atau kurang pedas, terlalu asin atau kurang asin, waiter atau kasir kurang ramah, toilet kurang bersih.


Itulah 4 kategori complaint dan contohnya. Dengan mengetahui kategori complaint, kita bisa menentukan langkah apa yang tepat dalam menangani atau memberikan solusinya. Semoga bermanfaat



6 Complaint Tamu yang Paling Sering Terjadi di Restoran




    Pelayanan di sebuah restoran sangat mempengaruhi kredibilitas restoran tersebut. Untuk itu pelayanan harus selalu dievalusi dengan baik. Catat berbagai complaint atau keluhan tamu yang pernah terjadi dan/atau  sering terjadi di restoran anda. Ini dimaksudkan untuk membuat data akurat untuk menilai dan meng-evaluasi kualitas pelayanan atau service di restoran.

Apa saja keluhan atau complaint tamu yang paling sering terjadi di restoran?
Berikut adalah  6 complaint tamu yang paling sering terjadi di restoran :




1. Pesanan terlalu lama datang
Bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
a. Penulisan pesanan tamu yang ditulis waiter pada bon pesanan kurang jelas untuk bisa dibaca oleh crew kitchen, sehingga lama diproses dan butuh waktu untuk konfirmasi kepada waiter bersangkutan.
b. Kurangnya kemampuan crew kitchen (koki) dalam menyajikan suatu menu dengan standart waktu yang sudah ditentukan.

2. Pesanan salah antar
Bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
a. Waiter atau food runner tidak fokus sehingga salah mengantar ke meja tamu yang tidak memesannya. waiter balik lagi ke counter makanan dan menanyakan harus diantar ke meja yang mana. Padahal tamu yang memesan menu tersebut sudah lama menunggu pesanannya.
b. Meja tamu tidak dilengkapi dengan nomor meja padahal jumlah meja nya banyak sehingga sulit dihafal bagi waiter atau food runner yang masih baru

3. Benda asing di dalam menu (serangga, rambut, batu kecil, dan lain-lain)
Bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
a. Tidak ada pengecekan di counter F&B sebelum diantar oleh waiter atau food runner
b. Sistem pencucian peralatan dan bahan yang kurang baik di Kitchen

4. Rasa menu tidak standart (terlalu manis, terlalu asam, dan lain-lain)
Bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
a. Quality control yang kurang maksimal
b. Kurangnya kepedulian crew kitchen terhadap standart kualias menu

5. Banyak serangga (lalat, walang sangit, dan lain-lain)
Bisa disebabkan beberapa faktor seperti :
a. Musim hujan. Pada musim ini sering terjadi kasus banyak lalat terutama di restoran dengan konsep terbuka atau Open Garden
b. Pengolahan limbah restoran dan penanganan kebersihan restoran atau sanitasi yang kurang baik

6. Karyawan tidak ramah
Bisa disebabkan kurangnya kesabaran karyawan atau crew restoran dalam melayani dan mengahadapi customer


Senin, 09 Januari 2017


     Fungsi Penting Salam atau Greeting Kepada Tamu Restoran


     Mungkin masih banyak crew service di restoran yang mengganggap bahwa salam atau  greeting kepada tamu itu tidaklah terlalu penting, sehingga mereka mengabaikan salam kepada tamu dan lebih memilih mengerjakan aktifitas lain yang menurutnya lebih penting. Tentu kita memang harus tau tentang skala prioritas pekerjaan, namun demikian, salam atau greeting kepada tamu adalah salah satu dari step of service yang tidak boleh ditinggalkan. Lebih dari itu, sebenarnya salam atau greeting mempunyai fungsi yang sangat penting.

     Apa saja fungsi penting salam atau greeting kepada tamu di restoran?
Berikut adalah beberapa fungsi penting salam atau greeting kepada tamu restoran :

1. Menunujukan bahwa tamu penting bagi kita
Apakah anda termasuk orang yang senang jika dianggap penting? jika ya, begitu juga dengan tamu. Siapapun ingin diperlakukan sebagai orang yang penting dan dihargai. Dengan kita berdiri standby dan mengucapkan salam saat kedatangan tamu di restoran kita, maka tamu akan merasa dipentingkan dan dihargai.

2. Menunjukan bahwa kita senang dengan kedatangan tamu
Sambutan salam atau greeting dari kita menunjukan bahwa kita sangat senang dengan kedatangan tamu tersebut di restoran kita. Sebaliknya jika kita malah cuek atau asyik menyapu lantai pada saat ada tamu restoran yang masuk, maka tamu akan merasa bahwa kita tidak begitu suka dengan kehadirannya. Saat seorang waiter sedang menyapu lantai dan mendapati ada tamu yang masuk ke restoran, maka berhentilah sejenak dari aktifitas menyapu dan hampirilah tamu tersebut dan sambut dengan salam atau greeting yang ramah. Hal ini menunjukan bahwa waiter senang dengan kedatangan tamu tersebut. Apalagi jika tamu tersebut adalah pelanggan rutin restoran yang selalu datang atau singgah di restoran tersebut.



3. Menunjukan bahwa kita siap menerima tamu
Dengan berdiri standby di dekat pintu masuk restoran, maka hal itu akan mencerminkan bahwa kita telah siap menerima dan melayani tamu yang ingin makan dan minum di restoran kita. Namun jika yang terjadi sebaliknya, misalnya waiter dan waitress sedang duduk dan asyik mengobrol saat tamu datang, bahkan sampai tidak tau jika ada tamu yang datang dan sudah masuk ke restoran karena asyik mengobrol, maka  sudah pasti citra pelayanan restoran akan menjadi buruk dalam penilaian tamu.

4. Menjalankan step of service secara utuh
Step of service atau prosedur pelayanan pastilah dimulai dari salam atau greeting kepada tamu atau pengunjung restoran yang datang. Jika salam atau greeting tidak dijalankan dengan baik, berarti step of service tidaklah dijalankan secara utuh dan baik.

    Jika anda ingin memberikan pelayanan yang baik atau excelent service kepada semua konsumen restoran, maka jalankan lah semua step of service dengan baik termasuk secara konsisten memberikan salam atau greeting kepada tamu atau customer restoran. Semoga bermanfaat


Entri yang Diunggulkan

Tips Menjadi Waiter

Di posingan ke-2 ini saya akan membahas tips menjadi seorang waiter . Kalian pasti sudah tau kan waiter itu apa? Waiter atau pramusaji ad...